BlackBerry Terpuruk karena Keluar dari Pakem

WATERLOO - BlackBerry belum mampu bangkit untuk meladeni ketatnya persaingan di pasar smartphone global. Salah satu pendiri perusahaan, Mike Lazaridis menganggap, keterpurukan terjadi karena BlackBerry keluar dari pakem.

Lazaridis dilaporkan prihatin dengan kehadiran Z10 yang dianggap tak punya cukup kekuatan dalam bertarung dengan smartphone besutan Apple atau Android. Menurutnya, BlackBerry seharusnya konsisten untuk menelurkan perangkat dengan keyboard fisik yang sudah dipercaya sebagai senjata utama bukan sebaliknya, dan memilih meluncurkan produk dengan layar sentuh.

Dalam sebuah pertemuan dengan petinggi BlackBerry, sebagaimana dilansir dari The Next Web, Senin (30/9/2013), ia menjelaskan kepada forum bahwa dengan keyboard fisik, smartphone BlackBerry memiliki kekuatan dan berbeda dibandingkan dengan smartphone yang beredar di pasaran.

"Ini jelas berbeda," katanya sembari menunjukkan smartphone BlackBerry dengan keyboard fisik.

Lebih lanjut, ia menilai BlackBerry telah melakukan kesalahan besar dengan meluncurkan smartphone layar sentuh ke pasar. Sebab, dengan banyaknya pemain yang menggempur segmentasi produk tersebut, Lazaridis menilai BlackBerry sulit betarung.

Nah, pada akhirnya, strategi yang kurang tepat inilah yang mengakibatkan perusahaan yang dulunya bernama Research In Motion (RIM) itu harus rela mengalami kerugian sebesar USD956 juta sekira Rp1,1 triliun (kurs Rp11.537 per USD). Laporan yang diterbitkan per 28 September 2013 itu mempertegas kembali nasib perusahaan yang tak kunjung membaik alias kian terpuruk.